Dalam kehidupan bernegara, tentunya kita
mengenal apa yang dinamakan dengan politik. Politik digunakan oleh seseorang
untuk meraih maupun mempertahankan sebuah kekuasaan. Tidak hanya di lingkup
Negara, dalam masyarakat umum pun politik seringkali digunakan, meskipun
aplikasinya tidak begitu disadari oleh kebanyakan orang.
Menjalankan sebuah roda perpolitikan
sangat dianjurkan dengan menggunakan metode atau langkah-langkah yang sesuai
dengan nilai-nilai sosial. Seseorang maupun kelompok tidak boleh melakukan hal
dengan sewenang-wenang. Dengan kata lain, berpolitik itu harus memperhatikan
aturan yang berlaku di dalamnya. Dengan hal itu tentunya tidak akan menimbulkan
sesuatu yang tidak diinginkan.
Sebagai contoh, ketika berlangsungnya
sebuah atau salahsatu fungsi politik yaitu fungsi Rekruitmen Politik, dimana
fungsi tersebut berisikan hal-hal yang terkait dengan proses penjaringan
anggota-anggota dalam sebuah struktur politik. Dalam hal ini, para calon yang
akan bersaing di dalamnya harus melewati berbagai tahap, mungkin salah satunya
ialah uji kualitas dari masing-masing calon (kompetitor politik). Hal yang umum
ialah mengenai pendidikan, banyak kasus yang terjadi di dalam sebuah proses
rekruitmen politik, yakni pemalsuan ijazah oleh calon-calon yang tidak
bertanggungjawab. Hal tersebut tentu sangat merugikan berbagai pihak. Seseorang
yang sebenarnya tidak menempuh salah satu disiplin ilmu justru menamakan
dirinya sebagai lulusan pada disiplin ilmu tersebut. Atau bahkan seseorang yang
sebenarnya tidak menempuh suatu jenjang tertentu justru memposisikan diri dan
mencetuskan secara tidak legal bahwa ia telah lulus pada jenjang pendidikan
tersebut. Hal ini tentu akan berdampak terhadap kelangsungan kehidupan suatu
oraganisasi, baik pada jangka pendek maupun jangka panjang.
Contoh diatas mencerminkan betapa tidak
pantasnya sebuah langkah dalam berpolitik di Negara ini. Hal tersebut harus
diminimalisasi agar tidak selalu menimbulkan kejanggalan dalam dunia politik
skala regional maupun nasional. Pencegahan itu tentu dimulai oleh setiap
individu yang akan atau sedang berkecimpung dalam dunia politik. Cara yang
paling mendasar misalnya dengan menerapkan nilai-nilai luhur yang sudah
(sebenarnya) mendarah daging di masyarakat Indonesia. Dengan cara itu,
seseorang atau kelompok tentunya dapat mengetahui batasan-batasan yang berlaku
pada saat berpolitik, atau yang kita kenal sebagai sebuah Etika Politik. Selain
usaha tersebut, hal lain yang hendaknya dilakukan oleh panitia penyeleksi
rekruitmen ialah lebih mencermati dokumen-dokumen yang telah diserahkan oleh
para calon, diamati dan dianalisa apkah data-data yang diberikan terbukti benar
dan memenuhi validitas sebagai sebuah dokumen yang sah serta dapat dibuktikan
kredibilitasnya. Usaha-usaha tersebut dapat berdampak positif bagi kondisi
perpolitkan dan kondisi Negara, terutama
di Indonesia, yang pada masa sekarang telah memiliki citra yang kurang
baik akbiat ulah para elit yang minim budi pekerti luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar